Ada banyak orang menginginkan kedamaian, ketenangan hidup,
sukacita, kebahagiaan, tapi tidak pernah mau belajar pada Sang guru kehidupan.
Sehingga yang terjadi adalah orang-orang berpikir bahwa “jika aku memiliki uang
banyak, hidupku pasti akan tenang” namun yang terjadi adalah kebalikannya.
“jika aku mempunyai istri yang cantik, maka aku akan bahagia”, yang terjadi
adalah konflik berkepanjangan. Bukan uang
atau kecantikan yang menjadi masalahnya tapi sikap hati kita dalam
menperlakukan atau menempatkan uang atau pasangan kita yang tidak pada
tempatnya, sehingga terjadilah kekacauan hidup.
Kemana kita harus berguru dalam kehidupan ini?
“Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. kuk yang Kupasang itu enak dan
beban-Kupun ringan." (Matius
11:28-30)
Ada sebuah alamat yang pasti untuk mempelajari hakekat kehidupan
yang sebenarnya. Sebuah undangan istimewa dari Sosok Guru sekaligus
Pemilik kehidupan untuk datang kepadaNya. Hanya dibutuhkan respon
pribadi untuk datang kepada Tuhan Yesus Kristus.
“Marilah kepada-Ku”, dan bukan datang kepada oknum lain. Tempat keindahan diluar
Yesus hanya memberikan kenyamanan sesaat dan bukan kelegaan yang sebenarnya. Kelegaan merupakan
kata yang penuh pemaknaan yang mendalam. Kata “lega” adalah kata yang mungkin hari ini menjadi
jarang dialami oleh banyak orang, karena mereka tidak tahu alamat untuk
mendapatkannya. Kelegaan adalah sebuah keadaan yang dinantikan oleh banyak
orang yang berbeban berat.
“Marilah kepada-Ku”, ada sebuah undangan gratis dan tanpa
syarat apapun. Ini bukan berbicara tentang menjadi pemeluk agama Kristen tapi
berbicara bagaimana manusia kembali kepada Sumber sejatinya. Ini bukan issue
kristenisasi tapi hal ini berbicara tentang sebuah undangan untuk kehidupan
yang lebih baik, yang tidak didapatkan di tempat lain. Ini adalah tentang
bagaimana berfokus pada Yesus dan bukan berfokus kepada yang lain lagi.
Panggilan Gereja hari ini harus kembali kepada focus utamanya yakni
Yesus. Umat harus dibawa untuk berfokus pada Yesus dan bukan pada artis
atau
idol-idol yang lain. Gereja harus melihat bahwa umat membutuhkan Yesus
karena
hanya Yesus yang bisa memberikan kelegaan, dan harus diakui bahwa
beberapa gereja mulai menjual produk (istilah yang saya pakai) kelegaan
lain dan bukan menawarkan atau membawa orang-orang pada Sumber kelegaan
Sejati yakni Tuhan Yesus Kristus. Gereja jangan mengijinkan
produk/pribadi lain menggantikan posisi Yesus. Peringatan bagi para
hamba Tuhan
atau pelayan Tuhan (termasuk saya) untuk tidak menggantikan posisi Yesus
karena
kita tidak akan pernah bisa memberikan kelegaan dan ketenangan yang
sejati.
Kalau itu yang kita lakukan, kita hanya akan mempecundangi atau
mengkadali
umat Tuhan!
Ketika seseorang berjumpa dengan Yesus Guru kehidupan
sekaligus Tuhan, maka dalam diri orang tersebut akan mengalir aliran-aliran air
kehidupan. Ada kepuasan dan kesegaran yang bukan lagi sesaat tapi selamanya. Mengapa kita
lari ketempat-tempat lain dan bukan kepada Yesus? Mengapa beberapa gereja
mengkhotbahkan injil motivasi dan bukan injil Yesus? Jangan kaget kalau hidup
orang Kristen tidak mengalami ketenangan dan kelegaan. Begitu issue BBM naik,
imannya menjadi galau. Mari kembali berfokus pada Yesus yang telah memberikan
undangan kepada kita, dan datanglah kepadaNya untuk mendapatkan kelegaan dan
ketenangan. Dia akan mengajarkan hakekat kehidupan yang sebenarnya melalui
perkataan-perkataanNya. Berpusatlah kepada ke-Tuhanan Yesus Kristus.
Post: Andi Wijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar