Selasa, 07 Mei 2013

Nyaris Bunuh Diri

Nyaris Bunuh Diri


Saat saya membaca cerita ini, saya tertawa terpingkal-pingkal, semoga anda bisa menangkap pesan di dalamnya. 
Ada seorang pelukis, dan karena kecelakaan motor, dokter harus mengamputasi lengan kanannya-lengan yang ia pakai untuk melukis. Akibatnya ia tidak bisa melakukan hal yang paling ia cintai di dunia yakni melukis. Segera setelah ia keluar dari rumah sakit, ia memanjat gedung tinggi, berdiri di pinggir puncak gedung itu. Ketika ia hendak melompat, ia melihat ada orang yang berjalan di bawah, pria tanpa lengan sama sekali, sedang menari di teras depan gedung itu. Ia ternganga melihat pemandangan yang tidak disangka-sangka itu, Ia berpikir, “Ya Tuhan! Aku baru kehilangan satu lengan saja, sedangkan ada orang tanpa lengan sama sekali, dan ia menari penuh sukacita! Apaan sih yang kulakukan sampai ingin bunuh diri segala?”
Ia membatalkan niatnya, memutuskan untuk tetap hidup. Namun ia ingin tahu rahasia orang yang tak punya dua lengan ini, bagaimana ia masih bisa menari-nari sebegitu bahagianya! Lalu ia lari turun hingga ke teras, berhasil menyusul pria itu,  “Pak! Anda telah menyelamatkan nyawa saya! Saya baru kehilangan lengan dan hampir saja bunuh diri. Anda selamatkan saya ketika saya melihat anda, tak punya lengan, menari gembira di jalan. Kok anda bisa begitu? Beritahu saya!”
Pria tanpa lengan itu berkata, “Pak, saya tidak menari gembira. Saya cuma ingin menggaruk pantat saya.”
Sumber:  Buku Si Cacing dan kotoran kesayangannya 2!

Post: Andi Wijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar