Nyaris Bunuh Diri
Saat saya membaca cerita ini, saya tertawa
terpingkal-pingkal, semoga anda bisa menangkap pesan di dalamnya.
Ada seorang
pelukis, dan karena kecelakaan motor, dokter harus mengamputasi lengan kanannya-lengan yang ia pakai untuk melukis. Akibatnya ia tidak bisa melakukan hal
yang paling ia cintai di dunia yakni melukis. Segera setelah ia keluar dari
rumah sakit, ia memanjat gedung tinggi, berdiri di pinggir puncak gedung itu.
Ketika ia hendak melompat, ia melihat ada orang yang berjalan di bawah, pria
tanpa lengan sama sekali, sedang menari di teras depan gedung itu. Ia ternganga
melihat pemandangan yang tidak disangka-sangka itu, Ia berpikir, “Ya Tuhan! Aku
baru kehilangan satu lengan saja, sedangkan ada orang tanpa lengan sama sekali,
dan ia menari penuh sukacita! Apaan sih yang kulakukan sampai ingin bunuh diri
segala?”
Ia membatalkan niatnya, memutuskan untuk tetap hidup. Namun
ia ingin tahu rahasia orang yang tak punya dua lengan ini, bagaimana ia masih
bisa menari-nari sebegitu bahagianya! Lalu ia lari turun hingga ke teras,
berhasil menyusul pria itu, “Pak! Anda
telah menyelamatkan nyawa saya! Saya baru kehilangan lengan dan hampir saja
bunuh diri. Anda selamatkan saya ketika saya melihat anda, tak punya lengan, menari
gembira di jalan. Kok anda bisa begitu? Beritahu saya!”
Pria tanpa lengan itu berkata, “Pak, saya tidak menari
gembira. Saya cuma ingin menggaruk pantat saya.”
Sumber: Buku Si Cacing dan kotoran kesayangannya 2!
Post: Andi Wijaya
Post: Andi Wijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar